Monday, January 20, 2014
Sudut Pandang
Tangan kita didesain untuk berbagai kemampuan.
Dengan jari-jari yang terampil ini kita bisa melakukan apa pun dengan tangan. Bila
dilihat dari tiap sudut kita bisa menemukan berbagai manfaat dari sebuah tangan.
Dilihat dari sudut atas, biasanya tangan kita dipergunakan untuk mengetik,
menggenggam, mengetuk ataupun yang lainnya. Kemudian kita miringkan 90 derajat,
maka kemampuan tangan ini bisa menjadi sebuah kekuatan yang sering dipergunakan
dalam olahraga bela diri. Jika kita membalikkan tangan dengan menghadap ke atas
maka kemampuan tangan menjadi berbeda, seperti meminta, mengangkat barang ataupun
yang lainnya. Terlebih lagi jika dikombinasikan dengan setiap jari, manfaatnya
akan menjadi sangat banyak sekali. Tentu saja dari setiap sudut yang kita lihat
memiliki arti tersendiri. Filosofi tangan ini bisa menjadi inspirasi yang dapat
diterapkan ke dalam dunia komunikasi, PR, marketing, politik ataupun sisi
kehidupan lainnya. Sebagai insan kreatif, sebaiknya kita tidak hanya melihat dari satu
sudut tertentu, cobalah dengan berbagai sudut lainnya untuk mendapatkan solusi terbaik
dari masalah si klien.
Friday, January 17, 2014
Print Ad
Good advertising does not just circulate information.
It penetrate the public mind with desire and beliefe.
Leo Burnett
Friday, January 10, 2014
Logo Concept & Development
A logo is less important than the product it signifies; what it means is more important that what it looks like (Paul Rand)
Epicentrum Synergi PrimaBrief :
Perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia jasa informasi yang dikirimkan melalui perangkat elektronik.
Result :
Sebagai sumber informasi, disimbolkan sebagai Matahari yang merupakan pusat tata surya dengan penyebaran cahaya yang memberikan manfaat bagi kehidupan.
TD Servis Indonesia
Brief :
Top Drive Servis Indonesia (TDSI), perusahaan penyedia alat-alat pengeboran minyak lepas pantai.
Result :
Lingkaran merupakan simbol satu kesatuan, dengan gerakan yang searah merupakan cerminan dari semangat yang menggelora dari setiap individu, sehingga mencapai prinsip Honesty, Loyalty, Safety & Skillful.
Monex M.A.D
Brief :
Monex M.A.D merupakan divisi Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan Monex Investindo Futures. Bertujuan untuk membantu pendidikan di Indonesia.
Result :
Dua buah lengkungan yang bergabung menjadi satu, menghasilkan simbol SMILING FACE,
yang mengartikan keberhasilan yang dicapai dari dukungan yang diberikan.
Saver Mobile Indo
Brief :
Sebagai salah satu distributor mobile phone terbesar di Indonesia, SAVER MOBILE INDO berkomitmen
untuk menjadi mitra terpercaya dan terbesar di industrinya.
Result :
Dua buah lingkaran yang membentuk satu ikatan yang kuat dan terus berkelanjutan merupakan simbol dari sebuah rantai. Dengan huruf “S” diantara dua lingkaran mewakili keseimbangan yang terus dijaga antara perusahaan dengan mitra bisnisnya.
Chord Cattery
Brief :
Chord Cattery, online shop yang mengkhususkan diri menjual kucing - kucing pilihan.
Result :
Diambil dari kata ‘chord’ dengan visualisasi seekor kucing yang membentuk not balok.
Vantage
Brief :
Vantage merupakan pengembangan dari kata ‘vintage’ dengan kesan yang ingin ditampilkan adalah klasik.
Result :
Permainan typografi dengan kombinasi garis lengkung, memberikan penekanan pada gaya klasik yang elegant di industri fashion.
Tuesday, January 7, 2014
Case Study : Logo
Beberapa bulan yang lalu, saya diundang oleh client untuk
pembuatan corporate logo. Meeting pada sore hari di sebuah coffee shop, dengan
suasana santai saya berusaha menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang
perusahaan nya tersebut. Sang client pun mulai bercerita sambil menyeruput
secangkir kopi tentang usaha yang dirintisnya mulai dari bawah.
Berawal dari usaha retail di bidang Telekomunikasi dengan
modal utang sebesar 30 juta dan produk yang didisplay nya pun didapat dari
sistem konsinyasi. Setelah perjalanan lebih dari 5 tahun akhirnya usahanya
semakin membesar dan telah menjadi distributor berbagai merk handphone. Setahun
kemudian dan sampai sekarang akhirnya fokus sebagai distributor untuk handphone
dan smart phone. Kerja kerasnya kini telah membuahkan hasil yang luar biasa,
tidak tanggung-tanggung kini predikat sebagai distributor no.5 terbesar di
Indonesia telah diraihnya.
Kemudian saya langsung menyambutnya dengan pertanyaan, apa
yang menjadi kunci keberhasilannya?
Sang client pun langsung menjawab, harga dan pelayanan yang
baik. Kami selalu memberikan harga terbaik kepada para dealer, oleh karena itu
kami selama ini menjalankan usaha dengan nama SAVER PHONE. Saver mengandung
arti kami selalu memberikan harga yang hemat kepada para dealer. Dan yang tidak
kalah penting adalah after sales. Tidak semuanya berbicara mengenai harga,
tetapi after sales juga sangat menentukan, seperti pergantian produk yang rusak
dan lain-lain.
Pertanyaan kembali saya ajukan dan ini yang menjadi krusial
dari sebuah logo, apa visi dari SAVER PHONE ?
Mitra sukses Anda sebagai penyedia teknologi terbesar dan
terpercaya. Jika dealer menjadi tumbuh dan membesar, seharusnya saya juga ikut
membesar. Oleh karenanya saya ingin menjadi membangun ikatan yang kuat kepada
para dealer. Bila kita terus membina kepercayaan otomatis kita akan menjadi
besar, seperti efek bola salju.
Result :
Setelah melalui serangkaian proses, akhirnya logo yang
paling sesuai dengan visi yang dituju adalah seperti yang saya tampilkan
berikut.
Dua
buah lingkaran yang membentuk satu ikatan yang kuat dan terus
berkelanjutan merupakan simbol dari
sebuah rantai. Sesuai dengan visi perusahaan untuk terus membangun ikatan untuk
menjadi yang terbesar. Huruf “S” diantara dua lingkaran mewakili keseimbangan
yang terus dijaga antara perusahaan dengan mitra bisnisnya. Lingkaran sendiri
mengartikan kebersamaan yang terus berkelanjutan.
Saturday, September 28, 2013
Arsitek Vs Tukang Kayu
Tergelitik hati saya ketika membaca beberapa komentar dari
sebuah situs jejaring sosial, bahwa Profesi Designer Grafis di Indonesia tidak
berbeda jauh dengan tukang setting! Wouw..
Sebuah profesi yang
menurut saya untuk biaya kuliahnya pun tidak bisa dibilang murah, terlebih
buku-buku design grafis yang harganya lumayan mahal dan tidak bisa difotocopy
karena keterbatasan warna.
Kondisi design grafis tidak berbeda jauh dengan industri
musik di tanah air, yang mudah untuk dibajak. Dengan mesin pencari google, jika
beruntung kita bisa menemukan gambar yang diinginkan, kemudian dijiplak atau
melalui sebuah proses yang dinamakan editing maka jadilah sebuah karya.
Belum lagi bersaing dengan percetakan yang biasanya
meng-GRATIS-kan jasa design, mulai dari kartu nama, brosur bahkan sampai majalah
sekalipun! Miris memang melihatnya...
Banyak orang awam hanya melihat, orang yang bisa menguasai
software grafis dianggap sebagai designer grafis. Ini memang potret yang
terjadi di industri ini.
Tetapi apa yang sebenarnya membedakan antara designer grafis
dengan orang yang hanya menguasai software grafis? Seorang Arsitek dan Tukang Kayu sama – sama bisa membangun
rumah lalu apa yang membedakannya?
Konsep
Sebelum mendirikan sebuah bangunan tentu saja seorang Arsitek
harus berkonsultasi dengan Sang Pemilik. Dia harus menggali informasi
sebanyak-banyaknya tentang keinginan, impian, ruangan dan warna favorit bahkan
hobby Sang Pemilik. Dalam hal ini bisa dikatakan “insight” Sang Pemilik.
Sama halnya dengan designer grafis, bukan sekedar eksekusi
dengan software grafis, tetapi mereka harus memikirkan pesan yang tepat kepada
konsumen yang dituju. Sebelum menemukan itu mereka harus “berkenalan” dengan
target mereka...tak kenal maka tak sayang. Dari situ maka didapat permasalahan
konsumen, karakter komunikasi yang tepat, strategi komunikasi yang efektif,
konsep visual yang menarik dan hal-hal konseptual lainnya.
Mungkin tidak semuanya melewati tahapan demikian tetapi
paling tidak seorang designer grafis harus menggali informasi
sebanyak-banyaknya mengenai produk atau jasa yang akan dikerjakan.
Kreativitas
Seorang Arsitek ketika diminta untuk membuat ruang tamu
model minimalis, tentu saja dia bisa mengeksekusinya dalam beberapa alternatif yang
disesuaikan dengan gaya Sang Pemilik.
Ketika seorang designer grafis menerima brief, mereka harus bisa
mengembangkannya, tetapi masih dalam batasan yang disesuaikan dengan target
mereka. Dalam hal ini dibutuhkan jam terbang dan wawasan yang luas.
Estetika
Penataan ruangan, pemilihan material, warna dan sebagainya
yang menimbulkan rasa nyaman bagi Sang Pemilik tentu saja dimiliki oleh seorang
Arsitek.
Begitu pun dengan keseimbangan warna, typografi, penempatan
gambar dan text (layout) yang membuat nyaman pembaca dipahami dengan betul
seorang designer grafis.
Banyak orang yang tidak mau tahu proses kreatif yang dijalankan, mereka hanya menginginkan Cepat, Bagus & Murah. Tetapi ini semua balik lagi kepada kita sebagai seorang Designer Grafis, apakah kita mau menciptakan kualitas bagus. Banyak yang mengeluh bahkan menyerah ketika design yang diajukan tidak diterima oleh client, sebaiknya hal seperti ini justru memacu kita untuk terus berkarya dengan hasil terbaik agar terjadi jarak yang jauh dengan tukang setting.
Monday, September 16, 2013
Digital Campaign Strategy...interactive and cool strategy
Volkswagen GTI Bannerbahn
Volkswagen is putting the reflexes of the Dutch public to the test with a race over the biggest sites of the Netherlands. The new Golf GTI will race through on asphalt painted versions of the websites. On September 13, the person that catches the car with a mouse click first wins the actual car. The campaign seamlessly integrates the physical world with the digital space.
Colgate : There's Someting in Your Tweet
Let's Colgate tip off your friends anonymously through Twitter about food stuck in there teeth. We'll also send them a $1 off coupon for a new Colgate Slim Soft toothbrush to make sure it never happens again.
Intel : Bid with tweets
You just have to tweet with the special hastag to reduce the price. At the end 20 fast user will be able to buy Ultrabook.
Friday, September 13, 2013
Siomay Pink, Berangkat dari Hati yang Paling Dalam
Mungkin dari beberapa rekan pernah mendengar bahkan mengenal
sosok Sriyono, si penjual siomay pink. Merupakan kisah lama, tetapi saya
tertarik untuk menulisnya kembali disini melihat perjuangan beliau yang sangat
luar biasa. Bahkan mesin pencari google menyebut 290,000 hasil pencarian. Yang
menjadi pertanyaan bagi saya, kenapa sepeda tersebut harus dicat dengan warna
pink bahkan dengan pernak pernik dan seragam pink? Kenapa tidak dengan warna
merah yang lebih nge-jreng, apakah hanya sekedar branding? Ternyata dibalik itu
tersimpan kisah perjuangan hidup yang sangat berliku.
Pria kelahiran 21 Juli 1954 telah bergelut di dunia siomay
selama 32 tahun, puncak sukses diraihnya pada tahun 1996, ketika berhasil
membuka outlet siomay di salah satu mal kelas atas, yakni Plaza Senayan yang
kemudian berlanjut hingga lebih dari 10 mal. Pendapatannya saat itu mencapai 2 milyar
per tahun! Tinggal di ibukota dengan duit melimpah ketika itu bagai hidup di
surga. Bahkan ketika krisis 1998, dia justru masih bisa mendirikan outlet di
beberapa tempat lain.
Tahun 1999, Sriyono mengakhiri masa lajangnya dengan
menikahi seorang putri dari keluarga polisi. Pernikahan yang tidak direstui
oleh pihak keluarga istri, kemudian menjadi bom waktu baginya.
Tahun 2004 merupakan ujian yang maha dahsyat dalam hidupnya,
hak paten Siomay Senayan dijual dan bisnisnya kolaps. Dan puncaknya, sang istri
menggugat cerai. Dia juga harus berpisah dengan kedua anaknya, hidup nggak
jelas dan nggak punya apa-apa, bahkan hanya baju yang melekat di badan yang
dimilikinya. 5 tahun dijalankan dengan keadaan seperti itu.
Awal 2010, dia mendapat bantuan modal dan berusaha merintis
kembali usaha siomay nya di suatu tempat di kawasan blok m dan ternyata
bangkrut kembali. Akhirnya di pertengahan Juli 2010, dia memutuskan untuk
kembali ke konsep awal dia berjualan, yakni dengan bersepeda tetapi dia ingin
mengemasnya dengan tampilan yang eksentrik. Dengan modal nekat dan serba
utangan, dia berangkat dari minus dan cucuran air mata.
Dia teringat kepada anaknya yang kebetulan suka dengan warna
pink, maka tanpa banyak berpikir dia pun memutuskan untuk menggunakan warna
tersebut. Mulai dari sepeda, kotak kayu bahkan panci pun dibalut dengan warna
pink! Sriyono juga mengenakan kaos dan celana pendek pink, tidak ketinggalan di
depan sepeda terdapat keranjang pink dengan boneka teddy bear pink duduk di
dalamnya. Semua itu mewakili rasa rindu kepada anaknya yang hampir 6 tahun tidak pernah bertemu.
Siomay pink ini betul-betul berangkat dari hati yang paling dalam.
Tapi dengan usahanya yang tampil nyentrik itu, tidak semudah
yang dibayangkan. Hampir setiap hari Sriyono menjadi bahan ejekan. Bahkan ada
yang sampai mengatakan waria. Tetapi semua dilewatinya dengan hati yang ikhlas
dan konsisten dengan apa yang dilakukan. Usahanya membuahkan hasil dengan
menjadi topik pembicaraan di jejaring sosial bahkan sampai diliput oleh sebuah stasiun
televisi nasional. Popularitasnya menghantarkan Sriyono mewujudkan cita-citanya,
yakni bertemu dengan sang anak.
Mungkin saat ini, siomay pink sudah banyak yang mengikuti,
tetapi warna pink menjadi arti tersendiri bagi perjalanan hidup Sriyono.
Sungguh luar biasa....!
Sumber :
Subscribe to:
Posts (Atom)