Wednesday, April 23, 2014

Komunitas

Ketika kita senang berkumpul dengan teman - teman yang memiliki kesamaan hobi, kemudian bertukar pikiran dan informasi maka terbentuknya sebuah komunitas menjadi sesuatu yang tak terelakkan. Itu sebabnya banyak sekali komunitas yang berkembang saat ini, terlebih dengan budaya orang Indonesia yang senang mengobrol.
Hampir segala hal ada komunitasnya, sepeda, mobil, motor, memasak, komik, bahkan sampai komunitas yang paling unik sekalipun. Umumnya mereka adalah pengguna, pecinta bahkan penggemar fanatik merk tertentu. Tetapi ciri yang paling khas dari komunitas adalah adanya ikatan persaudaraan antara sesama anggotanya.
Dengan adanya merk yang mewadahi atau membentuk sebuah komunitas berarti mereka sedang membangun ikatan emosional dengan konsumennya. Karena perusahaan sedang membangun hubungan “pertemanan” yang tidak hanya satu melainkan dengan sekelompok konsumen, maka dia harus siap untuk membuka diri terhadap segala pujian dan kritik yang masuk. Bila datang pujian sudah pasti awarness akan meningkat dan dampaknya akan sangat luar biasa, sedangkan bila dikritik harus dipandang sebagai bagian dari proses untuk meningkatkan kualitas. Bahkan bila dilihat lebih jauh dengan adanya komunitas, perusahaan bisa melakukan inovasi bahkan melahirkan produk baru.
Kalo boleh disimpulkan, dengan adanya komunitas berarti perusahaan sedang membangun sebuah negara yg dipimpinnya. Pemimpin yang baik harus bisa mendengarkan aspirasi rakyat dan menciptakan solusinya.

Friday, March 21, 2014

Monday, January 20, 2014

Sudut Pandang

Tangan kita didesain untuk berbagai kemampuan. Dengan jari-jari yang terampil ini kita bisa melakukan apa pun dengan tangan. Bila dilihat dari tiap sudut kita bisa menemukan berbagai manfaat dari sebuah tangan. Dilihat dari sudut atas, biasanya tangan kita dipergunakan untuk mengetik, menggenggam, mengetuk ataupun yang lainnya. Kemudian kita miringkan 90 derajat, maka kemampuan tangan ini bisa menjadi sebuah kekuatan yang sering dipergunakan dalam olahraga bela diri. Jika kita membalikkan tangan dengan menghadap ke atas maka kemampuan tangan menjadi berbeda, seperti meminta, mengangkat barang ataupun yang lainnya. Terlebih lagi jika dikombinasikan dengan setiap jari, manfaatnya akan menjadi sangat banyak sekali. Tentu saja dari setiap sudut yang kita lihat memiliki arti tersendiri. Filosofi tangan ini bisa menjadi inspirasi yang dapat diterapkan ke dalam dunia komunikasi, PR, marketing, politik ataupun sisi kehidupan lainnya. Sebagai insan kreatif,  sebaiknya kita tidak hanya melihat dari satu sudut tertentu, cobalah dengan berbagai sudut lainnya untuk mendapatkan solusi terbaik dari masalah si klien.

Friday, January 17, 2014

Print Ad

Good advertising does not just circulate information.
It penetrate the public mind with desire and beliefe.
Leo Burnett






Friday, January 10, 2014

Logo Concept & Development

A logo is less important than the product it signifies; what it means is more important that what it looks like (Paul Rand)
Epicentrum Synergi Prima
Brief : 
Perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia jasa informasi yang dikirimkan melalui perangkat elektronik.
Result :
Sebagai sumber informasi, disimbolkan sebagai Matahari yang merupakan pusat tata surya dengan penyebaran cahaya yang memberikan manfaat bagi kehidupan.

TD Servis Indonesia
Brief :
Top Drive Servis Indonesia (TDSI), perusahaan penyedia alat-alat pengeboran minyak lepas pantai.
Result :
Lingkaran merupakan simbol satu kesatuan, dengan gerakan yang searah merupakan cerminan dari semangat yang menggelora dari setiap individu, sehingga mencapai prinsip Honesty, Loyalty, Safety & Skillful.

Monex M.A.D
Brief :
Monex M.A.D merupakan divisi Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan Monex Investindo Futures. Bertujuan untuk membantu pendidikan di Indonesia. 
Result :
Dua buah lengkungan yang bergabung menjadi satu, menghasilkan simbol SMILING FACE,
yang mengartikan keberhasilan yang dicapai dari dukungan yang diberikan.

Saver Mobile Indo
Brief :
Sebagai salah satu distributor mobile phone terbesar di Indonesia, SAVER MOBILE INDO berkomitmen 
untuk menjadi mitra terpercaya dan terbesar di industrinya.
Result :
Dua buah lingkaran yang membentuk satu ikatan yang kuat dan terus berkelanjutan merupakan simbol dari sebuah rantai. Dengan huruf “S” diantara dua lingkaran mewakili keseimbangan yang terus dijaga antara perusahaan dengan mitra bisnisnya. 

Chord Cattery
Brief :
Chord Cattery, online shop yang mengkhususkan diri menjual kucing - kucing pilihan.
Result :
Diambil dari kata ‘chord’ dengan visualisasi seekor kucing yang membentuk not balok.

Vantage
Brief : 
Vantage merupakan pengembangan dari kata ‘vintage’ dengan kesan yang ingin ditampilkan adalah klasik.
Result :
Permainan typografi dengan kombinasi garis lengkung, memberikan penekanan pada gaya klasik yang elegant di industri fashion.

Tuesday, January 7, 2014

Case Study : Logo

Beberapa bulan yang lalu, saya diundang oleh client untuk pembuatan corporate logo. Meeting pada sore hari di sebuah coffee shop, dengan suasana santai saya berusaha menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang perusahaan nya tersebut. Sang client pun mulai bercerita sambil menyeruput secangkir kopi tentang usaha yang dirintisnya mulai dari bawah.

Berawal dari usaha retail di bidang Telekomunikasi dengan modal utang sebesar 30 juta dan produk yang didisplay nya pun didapat dari sistem konsinyasi. Setelah perjalanan lebih dari 5 tahun akhirnya usahanya semakin membesar dan telah menjadi distributor berbagai merk handphone. Setahun kemudian dan sampai sekarang akhirnya fokus sebagai distributor untuk handphone dan smart phone. Kerja kerasnya kini telah membuahkan hasil yang luar biasa, tidak tanggung-tanggung kini predikat sebagai distributor no.5 terbesar di Indonesia telah diraihnya.

Kemudian saya langsung menyambutnya dengan pertanyaan, apa yang menjadi kunci keberhasilannya?
Sang client pun langsung menjawab, harga dan pelayanan yang baik. Kami selalu memberikan harga terbaik kepada para dealer, oleh karena itu kami selama ini menjalankan usaha dengan nama SAVER PHONE. Saver mengandung arti kami selalu memberikan harga yang hemat kepada para dealer. Dan yang tidak kalah penting adalah after sales. Tidak semuanya berbicara mengenai harga, tetapi after sales juga sangat menentukan, seperti pergantian produk yang rusak dan lain-lain.

Pertanyaan kembali saya ajukan dan ini yang menjadi krusial dari sebuah logo, apa visi dari SAVER PHONE ?
Mitra sukses Anda sebagai penyedia teknologi terbesar dan terpercaya. Jika dealer menjadi tumbuh dan membesar, seharusnya saya juga ikut membesar. Oleh karenanya saya ingin menjadi membangun ikatan yang kuat kepada para dealer. Bila kita terus membina kepercayaan otomatis kita akan menjadi besar, seperti efek bola salju.

Result :
Setelah melalui serangkaian proses, akhirnya logo yang paling sesuai dengan visi yang dituju adalah seperti yang saya tampilkan berikut.


Dua buah lingkaran yang membentuk satu ikatan yang kuat dan terus berkelanjutan  merupakan simbol dari sebuah rantai. Sesuai dengan visi perusahaan untuk terus membangun ikatan untuk menjadi yang terbesar. Huruf “S” diantara dua lingkaran mewakili keseimbangan yang terus dijaga antara perusahaan dengan mitra bisnisnya. Lingkaran sendiri mengartikan kebersamaan yang terus berkelanjutan.  

Saturday, September 28, 2013

Arsitek Vs Tukang Kayu

Tergelitik hati saya ketika membaca beberapa komentar dari sebuah situs jejaring sosial, bahwa Profesi Designer Grafis di Indonesia tidak berbeda jauh dengan tukang setting! Wouw..

Sebuah profesi yang menurut saya untuk biaya kuliahnya pun tidak bisa dibilang murah, terlebih buku-buku design grafis yang harganya lumayan mahal dan tidak bisa difotocopy karena keterbatasan warna.

Kondisi design grafis tidak berbeda jauh dengan industri musik di tanah air, yang mudah untuk dibajak. Dengan mesin pencari google, jika beruntung kita bisa menemukan gambar yang diinginkan, kemudian dijiplak atau melalui sebuah proses yang dinamakan editing maka jadilah sebuah karya.

Belum lagi bersaing dengan percetakan yang biasanya meng-GRATIS-kan jasa design, mulai dari kartu nama, brosur bahkan sampai majalah sekalipun! Miris memang melihatnya...
Banyak orang awam hanya melihat, orang yang bisa menguasai software grafis dianggap sebagai designer grafis. Ini memang potret yang terjadi di industri ini.

Tetapi apa yang sebenarnya membedakan antara designer grafis dengan orang yang hanya menguasai software grafis? Seorang Arsitek dan Tukang Kayu sama – sama bisa membangun rumah lalu apa yang membedakannya?

Konsep

Sebelum mendirikan sebuah bangunan tentu saja seorang Arsitek harus berkonsultasi dengan Sang Pemilik. Dia harus menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang keinginan, impian, ruangan dan warna favorit bahkan hobby Sang Pemilik. Dalam hal ini bisa dikatakan “insight” Sang Pemilik.
Sama halnya dengan designer grafis, bukan sekedar eksekusi dengan software grafis, tetapi mereka harus memikirkan pesan yang tepat kepada konsumen yang dituju. Sebelum menemukan itu mereka harus “berkenalan” dengan target mereka...tak kenal maka tak sayang. Dari situ maka didapat permasalahan konsumen, karakter komunikasi yang tepat, strategi komunikasi yang efektif, konsep visual yang menarik dan hal-hal konseptual lainnya.

Mungkin tidak semuanya melewati tahapan demikian tetapi paling tidak seorang designer grafis harus menggali informasi sebanyak-banyaknya mengenai produk atau jasa yang akan dikerjakan.

Kreativitas

Seorang Arsitek ketika diminta untuk membuat ruang tamu model minimalis, tentu saja dia bisa mengeksekusinya dalam beberapa alternatif yang disesuaikan dengan gaya Sang Pemilik.

Ketika seorang designer grafis menerima brief, mereka harus bisa mengembangkannya, tetapi masih dalam batasan yang disesuaikan dengan target mereka. Dalam hal ini dibutuhkan jam terbang dan wawasan yang luas.

Estetika

Penataan ruangan, pemilihan material, warna dan sebagainya yang menimbulkan rasa nyaman bagi Sang Pemilik tentu saja dimiliki oleh seorang Arsitek.
Begitu pun dengan keseimbangan warna, typografi, penempatan gambar dan text (layout) yang membuat nyaman pembaca dipahami dengan betul seorang designer grafis.

Banyak orang yang tidak mau tahu proses kreatif yang dijalankan, mereka hanya menginginkan Cepat, Bagus & Murah. Tetapi ini semua balik lagi kepada kita sebagai seorang Designer Grafis, apakah kita mau menciptakan kualitas bagus. Banyak yang mengeluh bahkan menyerah ketika design yang diajukan tidak diterima oleh client, sebaiknya hal seperti ini justru memacu kita untuk terus berkarya dengan hasil terbaik agar terjadi jarak yang jauh dengan tukang setting.