Friday, May 24, 2013

Don't Try This at Your Logo

Logo merupakan sebuah identitas cerminan dari sebuah perusahaan. Banyak makna yang seharusnya terkandung dalam sebuah logo (dibahas dalam artikel “A Logo”). Untuk mencapai Brand Awarness diperlukan tahunan bahkan puluhan tahun. Jika tujuan kita adalah untuk jangka panjang, sudah sepantasnya sebuah logo tidak diciptakan secara instan bahkan dalam hitungan jam.

Untuk seorang designer logo ada beberapa jebakan yang harus diwaspadai agar tidak jatuh ke dalam perangkap ini. Berikut 5 hal yang paling umum yang harus dihindari :

Gather as much information
Sebelum Anda memulai proses, ada baiknya menggali informasi sebanyak-banyaknya mengenai perusahaan tersebut. Mungkin tidak semua informasi bisa didapat langsung dari client, Anda harus mencarinya sendiri melalui Google ataupun yang lainnya. Informasi tersebut bisa berupa latar belakang, visi & misi, USP (Unique Selling Point) ataupun mengenai kompetitor. Tentu saja dengan menguasai secara detail akan memudahkan Anda dalam proses pembuatan konsep dan menjadi nilai tambah pada saat presentasi ke client.

Using Stock Art
Karena dikejar waktu & ide yang sudah buntu, akhirnya diputuskan untuk mengambil jalan pintas yaitu menggunakan Stock Art atau Clipart yang banyak bertebaran di free image bank. Seharusnya sebuah logo harus unik atau tidak dimiliki oleh yang lainnya. Bagaimana rasanya bila kita bertemu dengan orang yang memakai baju yang sama dengan kita? Unik?

Copying Other Logo
Dalam proses pembuatan logo, referensi memang diperlukan. Tapi berhati-hatilah, secara sadar atau tidak logo yang dihasilkan mirip dengan logo lainnya, terlebih lagi logo pesaing. Hal ini akan menjatuhkan kredibilitas Anda sebagai designer. Padahal dalam logo produk diharuskan untuk menonjol dalam keramaian.

Poor Typography
Banyak hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan typography. Pemilihan font merupakan faktor penting dalam membentuk identitas merk. Sebaiknya dihindari pemilihan font yang default yang biasa digunakan sehari-hari seperti Arial, Times New Roman. Menggunakan font yang terlalu banyak (lebih dari 2 jenis font) juga akan menyulitkan pembaca untuk menangkap dan memahami pesan yang ingin Anda sampaikan. Pemilihan font yang terlalu tipis akan terlihat bagus pada saat dicetak, tetapi dalam media yang akan dibordir atau disablon tentu saja akan mengalami kesulitan.

Over Doing Effect & Colour
Penggunaan efek –efek pada photoshop seperti bevel dan yang lainnya sebaiknya dihindari. Karena dengan begitu logo akan terlihat amatir terutama jika diaplikasikan ke berbagai media. Warna yang digunakan dalam logo sebaiknya tidak lebih dari 4 warna karena tiap warna memiliki arti psikologis tersendiri. Jika logo yang dibuat memakai warna yang banyak, bagaimana hasilnya jika diaplikasikan ke dalam format grayscale?

Ada banyak kesalahan lainnya yang tidak dapat dibahas satu persatu. Nah, apakah kita pernah melakukannya? Jika iya, lupakan dan ciptakan ide terbaik dengan terus berkarya tanpa mengulangi kesalahan. 

Thursday, May 16, 2013

Seberapa Penting Tagline?

Just Do It, Impossible is Nothing, The World is in Your Hand, Semakin Di Depan, One Heart dan yang lainnya, pasti Anda pernah mendengarnya. Tagline atau yang lebih populer dengan Slogan merupakan susunan kata yang mendampingi logo dan biasanya tidak lebih dari 7 kata.

Mandiri : Terdepan, Terpercaya. Tumbuh Bersama Anda (5 kata)
Tolak Angin : Orang Pintar, Pilih Tolak Angin (5 kata)
Xon Ce : Biar Tidak Gampang Sakit (4 kata)

Banyak yang beranggapan tagline bukanlah sesuatu yang penting, bahkan ada yang menjawab, buat aja seperti ini, the best...,solution..., atau #1...pokoknya yang terbaiklah. Seharusnya sebuah tagline dirancang dengan melihat latar belakang, visi & misi sehingga erat kaitannya dengan positioning produk atau jasa.

Sebuah tagline bisa mengandung arti menjelaskan suatu produk sampai dengan yang sifatnya mengajak, seperti operator selular 3, Mau?

Begitulah pentingnya sebuah tagline untuk membangun positioning sebuah brand. Jadi  penting kah tagline bagi brand Anda?