Thursday, April 25, 2013

How to Create A Logo


Logo yang terlihat profesional dapat mengangkat citra perusahaan ataupun produk itu sendiri. Banyak logo yang dibuat oleh amatir. Hampir semua orang berpikir mereka dapat membuat logo yang “great” hanya dengan menguasai aplikasi ataupun tools lainnya, padahal dibutuhkan lebih dari sekedar itu.
Berikut proses dan workflow untuk menghasilkan logo yang efektif.

      Sketch & Brainstrom.
Kebanyakan beginer akan melewati proses ini. Mereka lebih banyak menghabiskan waktunya di belakang layar dengan mencoba berbagai macam efek dan filter.
Dengan sketsa, kita bisa mulai berpikir terlebih dahulu tujuan apa yang ingin dicapai dari perusahaan tersebut, apakah ada makna dari nama logo tersebut ataupun filosofi lainnya, positioning seperti apa yang diharapkan perusahaan nantinya. Bila kita melihat logo-logo terkenal tentu ada filosofi yang kuat didalamnya atau kalau boleh saya bilang mereka mempunyai “roh” tidak hanya sekedar visual atau raga yang indah.
Kita ambil contoh logo Nike, yang artinya sendiri dewi kemenangan dalam mitologi yunani. Nike sendiri sering digambarkan bersayap dalam lukisan maupun patung. Dalam perang maupun kompetisi, Nike adalah dewi kekuatan, kecepatan dan kemenangan.
Kemudian logo WWF (World Wide Fund) yang bertujuan untuk mengajak kepada semua orang peduli dengan lingkungan terutama kepada hewan-hewan yang hampir punah. Logonya terinspirasi pada seekor panda dari Kebun Binatang Beijing yang ditransfer ke Kebun Binatang London bernama Chi Chi. Logonya sengaja dibuat hitam putih karena sesuai dengan tujuan dari WWF itu sendiri. Logo-logo lainnya yang terkenal seperti apple, starbucks, mercedes benz dan masih banyka lagi pastinya mereka memiliki filosofi yang kuat.
Ini merupakan point yang paling utama, bagaimana kita membangun “roh” dari logo tersebut.

Setelah kita mendapatkan “roh” dari logo tersebut, baru kita tentukan visual yang diinginkan seperti apa, ini nantinya berpengaruh pada positioning perusahaan atau produk itu sendiri. Apakah visualnya complex or simple, menggunakan sudut atau lengkungan, full colour or two or three colour, typography dengan serif atau san serif atau handwriting. Tidak perlu khawatir untuk tidak perfect dan jangan mudah cepat puas dengan hasil sketsa yang ada.

Build the Vector Graphic.  
Untuk menghasilkan kualitas logo yang bisa dicetak hingga pembesaran sesuai dengan yang diinginkan adalah dengan menggunakan vektor. Banyak aplikasi untuk itu, beberapa yang terkenal diantaranya Adobe Illustrator, Macromedia Freehand, Corel Draw. Profesional Designer akan menggunakan itu, karena nantinya ketika logo diminta untuk media billboard, kualitas logo akan tetap tajam (tidak blur) sama hasilnya dengan di name card.

Colours
Arti warna bisa sangat berbeda-beda di setiap negara karena tergantung dari latar belakang kebudayaan mereka. Warna pada logo umumnya mewakili perusahaan ataupun fungsi dari produk yang dihasilkan, ini semua berhubungan dengan personality dari logo tersebut. Bisa menggambarkan kegembiraan, kompetensi, kepercayaan dan lain-lain. Sebagai contoh warna merah yang merupakan warna yang kuat. Merah biasanya digunakan untuk mengangkat emosi, merupakan warna yang sering umum digunakan terutama pada produk makanan karena membuat orang terasa menjadi lapar. Merah bisa mengartikan sesuatu yang enerjik, petualang, kekuatan, agresif dan bahaya. Umumnya warna yang digunakan pada sebuah logo merupakan kombinasi dari dua warna dan biasanya merupakan warna turunan, misalnya merah dengan orange. Arti dari masing-masing warna akan kita bahas pada penulisan selanjutnya.

Typography
Typography merupakan salah satu bagian terpenting, karena akan mempengaruhi dramatisasi dari logo tersebut, modern, classic, trust, strong ataupun lainnya. Penggunaan Uppercase, Lowercase ataupun keduanya juga akan mempengaruhinya.

Black & White version
Setelah mendapatkan warna & typo, logo tersebut kemudian kita konversi dengan black & white. Tujuannya adalah untuk melihat ketika logo di fax ataupun di fotocopy ataupun dikonversi ke media lainnya seperti t-shirt. Untuk versi Black & White ini, jika logo menggunakan efek  seperti drop shadow, glow ataupun lainnya sebaiknya dihilangkan karena akan terlihat seperti blur dan logo menjadi tidak solid.

Others Media
Seorang Profesional Designer akan mengimplementasikan logo ke berbagai medium, bahkan ke medium yang paling kecil sekalipun, misalnya untuk logo jam tangan mereka harus mengetahui apakah logo cukup clear ketika diimplementasikan. Blank space akan digunakan ketika logo digunakan dalam berbagai media dan seorang Profesional Designer akan merangkumnya dalam sebuah buku “Logo Guidlines”. Penggunaan warna yang banyak dalam sebuah logo harus diperhatikan ketika logo dibuat dalam skala kecil terutama dalam proses printing. Terlebih jika tiap warna merupakan spot colour akan menaikkan printing cost.


No comments: