Logo yang terlihat profesional dapat mengangkat citra
perusahaan ataupun produk itu sendiri. Banyak logo yang dibuat oleh amatir.
Hampir semua orang berpikir mereka dapat membuat logo yang “great” hanya dengan
menguasai aplikasi ataupun tools lainnya, padahal dibutuhkan lebih dari sekedar
itu.
Berikut proses dan workflow untuk menghasilkan logo yang
efektif.
Sketch & Brainstrom.
Kebanyakan beginer akan melewati proses
ini. Mereka lebih banyak menghabiskan waktunya di belakang layar dengan mencoba
berbagai macam efek dan filter.
Dengan sketsa, kita bisa mulai berpikir
terlebih dahulu tujuan apa yang ingin dicapai dari perusahaan tersebut, apakah
ada makna dari nama logo tersebut ataupun filosofi lainnya, positioning seperti
apa yang diharapkan perusahaan nantinya. Bila kita melihat logo-logo terkenal
tentu ada filosofi yang kuat didalamnya atau kalau boleh saya bilang mereka
mempunyai “roh” tidak hanya sekedar visual atau raga yang indah.
Kita ambil contoh logo Nike, yang artinya
sendiri dewi kemenangan dalam mitologi yunani. Nike sendiri sering digambarkan
bersayap dalam lukisan maupun patung. Dalam perang maupun kompetisi, Nike
adalah dewi kekuatan, kecepatan dan kemenangan.
Kemudian logo WWF (World Wide Fund) yang
bertujuan untuk mengajak kepada semua orang peduli dengan lingkungan terutama
kepada hewan-hewan yang hampir punah. Logonya terinspirasi pada seekor panda
dari Kebun Binatang Beijing yang ditransfer ke Kebun Binatang London bernama
Chi Chi. Logonya sengaja dibuat hitam putih karena sesuai dengan tujuan dari WWF
itu sendiri. Logo-logo lainnya yang terkenal seperti apple, starbucks, mercedes
benz dan masih banyka lagi pastinya mereka memiliki filosofi yang kuat.
Ini
merupakan point yang paling utama, bagaimana kita membangun “roh” dari logo
tersebut.
Setelah kita mendapatkan “roh” dari logo
tersebut, baru kita tentukan visual yang diinginkan seperti apa, ini nantinya
berpengaruh pada positioning perusahaan atau produk itu sendiri. Apakah
visualnya complex or simple, menggunakan sudut atau lengkungan, full colour or
two or three colour, typography dengan serif atau san serif atau handwriting.
Tidak perlu khawatir untuk tidak perfect dan jangan mudah cepat puas dengan
hasil sketsa yang ada.
Build the Vector Graphic.
Untuk menghasilkan kualitas logo yang bisa
dicetak hingga pembesaran sesuai dengan yang diinginkan adalah dengan
menggunakan vektor. Banyak aplikasi untuk itu, beberapa yang terkenal
diantaranya Adobe Illustrator, Macromedia Freehand, Corel Draw. Profesional Designer
akan menggunakan itu, karena nantinya ketika logo diminta untuk media
billboard, kualitas logo akan tetap tajam (tidak blur) sama hasilnya dengan di
name card.
Colours
Arti warna bisa sangat berbeda-beda di setiap
negara karena tergantung dari latar belakang kebudayaan mereka. Warna pada logo
umumnya mewakili perusahaan ataupun fungsi dari produk yang dihasilkan, ini
semua berhubungan dengan personality dari logo tersebut. Bisa menggambarkan kegembiraan,
kompetensi, kepercayaan dan lain-lain. Sebagai contoh warna merah yang
merupakan warna yang kuat. Merah biasanya digunakan untuk mengangkat emosi,
merupakan warna yang sering umum digunakan terutama pada produk makanan karena
membuat orang terasa menjadi lapar. Merah bisa mengartikan sesuatu yang
enerjik, petualang, kekuatan, agresif dan bahaya. Umumnya warna yang digunakan
pada sebuah logo merupakan kombinasi dari dua warna dan biasanya merupakan
warna turunan, misalnya merah dengan orange. Arti dari masing-masing warna akan
kita bahas pada penulisan selanjutnya.
Typography
Typography merupakan salah satu bagian
terpenting, karena akan mempengaruhi dramatisasi dari logo tersebut, modern,
classic, trust, strong ataupun lainnya. Penggunaan Uppercase, Lowercase ataupun
keduanya juga akan mempengaruhinya.
Black & White version
Setelah mendapatkan warna & typo, logo
tersebut kemudian kita konversi dengan black & white. Tujuannya adalah
untuk melihat ketika logo di fax ataupun di fotocopy ataupun dikonversi ke
media lainnya seperti t-shirt. Untuk versi Black & White ini, jika logo menggunakan
efek seperti drop shadow, glow ataupun
lainnya sebaiknya dihilangkan karena akan terlihat seperti blur dan logo
menjadi tidak solid.
Others Media
Seorang Profesional Designer akan
mengimplementasikan logo ke berbagai medium, bahkan ke medium yang paling kecil
sekalipun, misalnya untuk logo jam tangan mereka harus mengetahui apakah logo
cukup clear ketika diimplementasikan. Blank space akan digunakan ketika logo
digunakan dalam berbagai media dan seorang Profesional Designer akan
merangkumnya dalam sebuah buku “Logo Guidlines”. Penggunaan warna yang banyak
dalam sebuah logo harus diperhatikan ketika logo dibuat dalam skala kecil terutama
dalam proses printing. Terlebih jika tiap warna merupakan spot colour akan menaikkan
printing cost.
No comments:
Post a Comment