Monday, June 24, 2013

Efektifkah Iklan Saya?

Pertanyaan yang sering muncul ketika kita mulai melakukan promosi, kalau saya cetak brosur, berapa banyak yang telepon? Kalau saya pasang iklan di koran, sales nya bakal naik jadi berapa?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kita harus mengenal terlebih dahulu segmentasi produk atau gampangnya produknya ditujukkan kepada siapa? Akan lebih baik jika digunakan dengan metode “Model” yang mewakili sejumlah perilaku dan aktivitas konsumen yang kita tuju. Karena sifat & perilaku konsumen begitu kompleks, dengan menggunakan metode ini kita dapat menyederhanakannya. Setelah kita menyimpulkan aktivitas dari “Model” tadi, barulah ditentukan konsep dan medium yng terintegrasi secara menyeluruh untuk mendekatkan produk kita ke konsumen yang diwakili oleh “Model” tadi.

Pengukuran efektivitas iklan bisa dilakukan beragam, seperti pemahaman produk, pengingatan dan penjualan, tergantung mana yang ingin di achieve. Yang berkaitan dengan penjualan dapat diketahui dengan peningkatan penjualan, sedangkan yang berkaitan dengan awarness dapat diketahui dengan riset image yang meningkat, dll.
Penjualan itu sendiri akan sangat sulit untuk diukur, banyak faktor yang mempengaruhi terhadap keputusan konsumen dalam membeli. Misalnya ketika kita beriklan di koran, prediksi biasanya berdasarkan jumlah pembaca koran tersebut, ini pun tergantung dari penempatan halaman, ukuran, dll. Begitu juga dengan medium lainnya tidak ada yang menjamin, iklan yang kita pasang di media dengan jumlah pembaca x, maka iklan kita akan dilihat sejumlah pembaca x tersebut.

Iklan adalah salah satu sarana penunjang untuk kegiatan marketing. Semuanya balik lagi kepada produk itu sendiri, jika distribusi, service, after sales, dll semuanya memuaskan konsumen maka dengan beriklan proses untuk pencapaian market leader akan lebih cepat.

Mencari konsumen itu sama halnya ketika kita mencari pasangan hidup, dengan mengikuti beragam aktivitas tentu saja akan lebih mudah mendapatkan pasangan ketimbang berdiam diri di dalam kamar, bukan?

No comments: