Friday, August 8, 2014

Berdoa Sebelum Makan dapat Diskon 15%

Sebuah restoran di Amerika Serikat memberikan diskon 15 persen bagi pelanggannya yang berdoa sebelum menyantap hidangan. Restoran Mary's Gourmet Diner di Winston Salem, Florida, sebenarnya telah memberikan diskon itu sejak empat tahun lalu. Namun, berkat posting-an sebuah struk pembayaran di laman Facebook, diskon tak biasa itu menjadi bahan pembicaraan.

Adalah Jordan Smith yang sedang bepergian untuk urusan bisnis lalu mampir di restoran itu bersama rekannya. Mereka berdoa sebelum makan. "Ketika selesai makan, pelayan mendatangi kami dan berkata, "Sebagai informasi, kami memberi diskon 15 persen karena Anda berdoa," kata Smith seperti dilansir FoxNews.com. 

Radio Kristen, Z88.3, Orlando Florida mem-posting struk pembayaran itu di laman Facebook pada 31 Juli lalu. Sempat beredar kabar miring bahwa hal itu merupakan kabar palsu alias hoax. Namun pemilik restoran, Mary Haglund, membantahnya. "Idenya soal rasa syukur," kata Haglund kepada FoxNews.com.

Cara mendapatkan diskon doa itu sangat sederhana. Siapa pun yang masuk ke dalam restoran dan terlihat berdoa sebelum makan akan mendapatkan diskon 15 persen dari seluruh tagihan.

Mereka tidak memberitahu pelanggan atau mengiklankannya. "Ini bukan kebijakan dan kami melakukannya secara acak," kata Haglund. Dia mengatakan tidak semua orang menyukai ide tersebut. Pihak restoran pun tidak memaksa jika pelanggan mereka keberatan.

Haglund, 60 tahun, adalah putri pendeta dan misionaris. Dia menghabiskan masa remaja di Filipina, tempat dia melihat kemiskinan. Haglund berpendapat semua orang yang melihat makanannya sebagai berkat harus diberi penghargaan. "Saya sangat bersyukur atas makanan yang indah," katanya.


Sumber :
http://www.tempo.co/read/news/2014/08/08/116598122/Berdoa-Sebelum-Makan-dapat-Diskon-15?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter

Tuesday, August 5, 2014

Handi Irawan: Nama PT Itu Harus Sederhana, Tak Perlu 3 Kata

Nama perseroan terbatas (PT) di Indonesia menurut aturan yang berlaku harus terdiri dari 3 kata. Dan hal ini menurut Handi Irawan D. (CEO Frontier Consulting Group) bukanlah kebijakan yang efektif.  Dalam paparannya tadi malam (3/6) di penganugerahan Corporate Image Award 2014 di Hotel Mulia Senayan, ia mengutarakan harapannya untuk memiliki presiden yang mampu memiliki kepekaan dengan dunia bisnis dan berbagai kebijakan yang mengaturnya, termasuk di dalamnya adalah aturan yang berkenaan dengan citra perusahaan dan branding.
"Sangat mengherankan mengapa pemerintah mengharuskan kita harus membuat nama PT yang terdiri dari 3 kata. Ini merepotkan. Karena di luar negeri, nama brand dan perusahaan bisa satu kata saja dan itu akan menghemat banyak biaya marketing,"paparnya. Ia mencontohkan bagaimana Apple dan BlackBerry bisa tetap bertahan di pasar dengan menggunakan nama brand dan perusahaan yang hanya terdiri dari 1 kata yang memudahkan konsumen mengingatnya.
Handi menyatakan bahwa pimpinan negeri ini nantinya perlu sadar bahwa dunia bisnis Indonesia adalah bagian dari bisnis global. "Jadi jangan melarang menggunakan bahasa Inggris sebagai nama perusahaan. Kita adalah bagian dari dunia,"ujarnya di hadapan audiens.
Ia menceritakan pengalamannya dalam  memberikan merek untuk sekolah Global Jaya. Saat pertengahan 1990-an nama merek tidak diperbolehkan memakai bahasa Inggris, tuturnya. Ia pun memutar otak bagaimana harus mendapatkan nama yang tepat dan menarik untuk sekolah yang saat itu sudah bernuansa internasional dengan  kehadiran tenaga pengajar luar negeri. "Lalu saya gunakan nama 'global', dan menambahkan kata 'jaya' karena saat itu grup Jaya lekat dengan Ciputra yang reputasinya di bidang pendidikan baik."

Sumber : http://www.eciputra.com/berita-5619-handi-irawan-nama-pt-itu-harus-sederhana-tak-perlu-3-kata.html

Thursday, June 19, 2014

ADIOS ESPANA

Sungguh tragis nasib Spanyol tadi malam. Dengan predikat sebagai juara bertahan, Spanyol harus tersingkir di fase grup setelah kalah dari Chile. Apa yang terjadi dengan Sang Juara Bertahan? Strategi tiki-taka yang dulu begitu disegani, kini seakan tidak bertaji sama sekali. Kelemahan tiki-taka sudah dipelajari oleh lawan dan dengan mudah dapat dipatahkan.



Sama halnya dengan BRAND yang kita pegang, jika kita tidak melakukan perubahan strategi untuk memenangkan pertandingan, rasanya akan mustahil. Jika 2 atau 3 tahun kebelakang kita begitu Superior, dengan strategi yang sama apakah kita bisa memenangkan pertandingan saat ini? Jawabannya belum tentu. Tentu saja kompetitor sudah menyiapkan beribu strategi untuk memenangkan pertandingan. Albert Einstein mengatakan, “ Kegilaan adalah melakukan hal yang sama berulang – ulang dan mengharapkan hasil yang berbeda.” Sudah siapkah Anda berinovasi?

Monday, June 16, 2014

Iklan Sensual

Setiap hari, mata kita dibombardir oleh puluhan bahkan ratusan iklan mulai dari menonton televisi, membaca koran/ majalah, perjalanan ke kantor, mendengarkan radio, browsing internet bahkan sampai dengan menerima sms yang mengandung unsur iklan. Maka tak heran bila pembuat iklan berlomba-lomba untuk menarik perhatian audiens sehingga menghasilkan awarness.

Salah satu cara untuk menghasilkan eksekusi yang menarik adalah dengan menggunakan unsur sensual. Bentuknya bisa berupa daya tarik fisik, bahasa tubuh atau gaya bahasa yang semuanya bertujuan untuk mendapatkan awarness dari khayalak. Dengan menggunakan iklan sensual, pesan yang disampaikan kemungkinan akan jauh lebih mudah diingat konsumen. Hal ini diperkuat dengan sebuah penelitian dari Gallup & Robinson, sebuah biro riset marketing dan penelitian. Dalam penelitian menguji efektifitas iklan pada 50 tahun terakhir, terungkap bahwa iklan yang mengkomunikasikan unsur sensual adalah iklan yang cukup menjual. (sumber : http://www.marketing.co.id)


Sebut saja iklan axe, cat avian, kondom sutera yang memasukan unsur sensual dalam pembuatannya. Atau kita juga bisa menyaksikan salah satu iklan dengan unsur sensual yang dikemas dengan lucu.


Friday, May 2, 2014

Promo Dine In Gratis - D’ Stupid Baker

Setelah melihat Yoris Sebastian di salah satu acara stasiun TV lokal, saya jadi ingin berbagi tentang apa yang dikatakannya yaitu salah satu strategi marketing D’ Stupid Baker.
Siapa yang tidak kenal D’Cost dengan beberapa strategi uniknya seperti promo “Hamil Baru Bayar”, “Diskon Sesuai Umur”, “Bayar Setengah Pake Doa”, dll. Dengan strategi seperti itu D’Cost dengan cepat menjadi fenomenal di industri kuliner. Kali ini mereka melebarkan sayapnya dengan membuka toko roti yang bernama D’Stupid Baker. Tagline yang diambil cukup unik “Five Star Quality, Stupid Price“ dengan harga roti Rp. 6,000 dan produk minuman mulai dari Rp. 2,000. Strategi yang paling menarik disini adalah Promo “Dine In Gratis, Take Away Bayar”. Promosi ini dikategorikan sebagai pembagian sampel sekaligus memperkenalkan gerai mereka. Briliant!!! Sekali mendayuh dua tiga pulau terlampaui. Strategi tersebut menjadi trending topic di dunia online dan bahkan diliput di berbagai media. Nah bertambah lagi keuntungan yang didapat bukan? D’Stupid Baker tidak mengeluarkan biaya apapun dalam memperkenalkan merknya. Strategi tersebut mendatangkan dua ribu pengunjung dengan waktu yang dibatasi untuk setiap pengunjungnya.

Dengan banyaknya konsumen yang melakukan pembelian ulang (repeat purchase) terdapat penjualan empat ribu roti dalam seharinya. Sungguh benar-benar ide yang out of the box! 

Wednesday, April 23, 2014

Komunitas

Ketika kita senang berkumpul dengan teman - teman yang memiliki kesamaan hobi, kemudian bertukar pikiran dan informasi maka terbentuknya sebuah komunitas menjadi sesuatu yang tak terelakkan. Itu sebabnya banyak sekali komunitas yang berkembang saat ini, terlebih dengan budaya orang Indonesia yang senang mengobrol.
Hampir segala hal ada komunitasnya, sepeda, mobil, motor, memasak, komik, bahkan sampai komunitas yang paling unik sekalipun. Umumnya mereka adalah pengguna, pecinta bahkan penggemar fanatik merk tertentu. Tetapi ciri yang paling khas dari komunitas adalah adanya ikatan persaudaraan antara sesama anggotanya.
Dengan adanya merk yang mewadahi atau membentuk sebuah komunitas berarti mereka sedang membangun ikatan emosional dengan konsumennya. Karena perusahaan sedang membangun hubungan “pertemanan” yang tidak hanya satu melainkan dengan sekelompok konsumen, maka dia harus siap untuk membuka diri terhadap segala pujian dan kritik yang masuk. Bila datang pujian sudah pasti awarness akan meningkat dan dampaknya akan sangat luar biasa, sedangkan bila dikritik harus dipandang sebagai bagian dari proses untuk meningkatkan kualitas. Bahkan bila dilihat lebih jauh dengan adanya komunitas, perusahaan bisa melakukan inovasi bahkan melahirkan produk baru.
Kalo boleh disimpulkan, dengan adanya komunitas berarti perusahaan sedang membangun sebuah negara yg dipimpinnya. Pemimpin yang baik harus bisa mendengarkan aspirasi rakyat dan menciptakan solusinya.

Friday, March 21, 2014